Monday, May 19, 2008

Bisnis bebek...mengantar pak haji Zarkasii dan istri naik haji


Dear All,

Kali ini saya ingin sharing pengalaman yang mungkin dinilai aneh bagi masyarakat kota karena ’ndeso’ dan ’katrok’ kata mas Tukul. Namun saya ingin sekali sahabat2 saya para petani terangkat kehidupannya dan mendapat perhatian dari kita semua.

Temans, saya ini sebenarnya memang petani.Beneran petani yang biasa nyangkul tanah, trus bercocok tanam dan panen padi atau sayuran .....itu aktifitas waktu kecil hingga usia remaja. Saya juga terbiasa ’berlumpur ria’ and berbecek-becek di sawah. Saat sudah berumah tangga dan tinggal di Jakarta rindu banget dengan suasana ndeso. Akhirnya muncul kreatifitas bercocok tanam dilahan sempit. Hingga aku menulis buku judulnya ”sawah mini diatas kamar”, dari pengalaman bercocok tanam diatas kamar tidur. (kamar di dak beton terus diatasnya digunakan bercocok tanam secara vertikultur,sampai sekarang masih ada ).

Nah sayapun mengawali usaha dari sebuah kelompok ibu2 yang tergabung dikelompok wanita tani namanya Bunga Lili. Kami dulu mendapat binaan Departemen Pertanian dan diberikan banyak bimbingan dan pelatihan ketrampilan pertanian.. Dari sanalah saya baru tahu kalau diJakarta ini ternyata masih banyak petaninya. Ada yang menggarap sawah, ada yang beternak ayam,bebek, burung, budidaya ikan dan ada juga yang mengolah hasil pertanian menjadi aneka produk makanan dan minuman. Lalu kelompok2 tani saling bergabung dalam wadah organisasi namanya KTNA (kontak tani nelayan dan andalan).

Setiap 3 atau 5th sekali semua petani Indonesia mengadakan pertemuan dalam event namanya PENAS (Pekan Nasional) biasanya berlangsung sepekan (5hari). Dalam acara tersebut bisa berkumpul puluhan ribu petani seluruh Indonesia. Saya sudah ikut 3 (tiga) kali PENAS. Para peserta tidak ada yang tinggal dihotel tapi tinggal dan menginap dirumah penduduk menikmati suasana pedesaan dan bersahabat dengan para petani.

Bila diantara anda ada yang mau berbisnis telur bebek danbelajar bagaimana membuat pakan bebek yang bisa membuat telurnya warna merah menyala dan tastenya udang. Bebeknya pak Haji ada 4000 ekor dan setiap subuh hingga pagi hari yang mau beli telur bebeknya sampai ngantri. Jam 07.00 pagi telurnya pasti sudah habis bis bis laris ris ris ris. Dia selalu happy problem......sayangnya tak banyak entrepreneur muda yang mau bisnis basah dan becek.....meski keuntungan sudah didepan mata. kenapa ya?. Modal beli bebek yang sudah siap telur per ekor Rp.38.000,- (umurnya 5bln). Bebek itu akan bisa bertelur produktif sampai umur 18 bulan,lalu bisa dijual lagi untuk jadi bebek potong dan digoreng masih laku Rp.30.000,-... Yang menarik lagi dari bisnisnya pak haji, karena hubungan baik dengan perusahaan exportir udang, dia bisa beli kulit udang per 50kg cuma Rp.5.000,- lalu dikeringkan dgn matahari bisa jadi 30kg trus dijual harganya per kg 2.500,-....nah hitung sendiri
untungnya kalau bisa jual satu truk....Nah yang sangat menarik bila diantara anda yang berniat investasi silahkan bisa berkolaborasi dengannya. Dia juga siap jadi pelatih bisnis bebek lho.Lahannya terbuka luas marketnya sudah tersedia.

Selasa 13 Mei 2008 yl. Saya bersama teman2 KTNA berkunjung ke Jakarta Timur wilayah Rorotan untuk survey tempat peternakan bebek ditengah sawah milik Bp.H.Zarkasi. Usaha pak haji dikerjakan bersama sang istri dan dibantu 15 anak2 muda putus sekolah yang semula hanya lontang lantung. Uniknya, telur bebek yang dihasilkannya rasanya persis udang karena makanan bebeknya kepala udang.Lebih menarik lagi isterinya membuat inovasi telur asin rasa udang rendah kholestrol karena diolahnya menggunakan tambahan herbal daun salam,kunyit, sereh,lengkuas dan lain2. Telur asinnya jadi sangat enak tetapi kita nggak takut kena kholestrol hehehe. Bisa makan enak bergizi tinggi tapi bebas dari penyakit. Selain itu kita disuguhi menu makanan namanya ”Bebek Oblok” dan ikan pucung yang pedaaaaaas....Nasinya hangat dan pulen (berasnya dari sawah sendiri)......pas lapaaar ...banget, jadinya wow.....nikmat dan sedap. Udah gitu pulangnya kita dibawain bebek matang dan
bebek mentahnya sekaligus hehehe gratis lagi...

Saat naik mobil bebeknya tidur lelap begitu sampai rumah bebeknya terbangun dan kita kalang kabut karena bebeknya marah dan kebingungan dibawa kekota. Sahabat saya pak Zarkasi tuh orangnya memang pemurah. Meski rumahnya dan penampilannya sederhana namun beliau bisa naik haji bersama istri berkat bebeknya kwek kwek kwek. Adakah diantara anda yang senang menikmati daging bebek? Yuk sekali2 kopdar di tengah sawah menikmati alam pedesaan dan menu makanan ’ndeso’.....

Salam sehat,sukses bahagia.

Aning Harmanto

www.mahkotadewa.com

3 comments:

april said...

alhamdulillah yach dari bisnis bebek yg dipandang jijik oleh sebagian org krn baunya,dsb nya tp bisa menghantarkan pak zarkasih dan keluarga naik haji. bu aning, bisa saya diskh tau alamat bpk zarkasih? krn saya tertarik dgn bisnis bebek ini. dan saya ingin memulainya untuk menggantikan pekerjaan saya selama ini bekerja diktr yg sdh mulai bosan. terimakasih

UPP JAKTIM said...

Saya sangat tertarik dg usaha pak h. Zarkasih, hanya tempat sy yg tidak memungkinkan untuk hal tsb, namun di wilayah kami jakarta timur bagian selatan banyak terdapat petani ikan hias dan ikan konsuimsi yg bisa di lakukan di lahan terbatas khususnya ikan hias, begitu pula ikan konsumsi untuk pembenihan juga cukup di lahan yg tidak terlalu luas, dpt dilakukan pada ruangan ukuran 3x3 pada kolam atau aquarium, teman teman dapat juga mengunjungi website kami di http://uppjaktim.webs.com atau datang langsung di wilayah jakarta timur sebelah selatan tepatnya di kecamata cipayung tks

Alan Curtis said...

Saya ingin berkongsi dengan anda semua di sini tentang bagaimana saya mendapat pinjaman saya dari Encik Benjamin yang membantu saya dengan pinjaman sebanyak 400,000.00 Euro untuk memperbaiki perniagaan saya. Ia mudah dan cepat apabila saya memohon pinjaman apabila keadaan semakin kasar dengan perniagaan saya. Benjamin memberi pinjaman saya tanpa berlengah-lengah. di sini adalah e-mel Benjamin / e-mel kenalan: +1 989-394-3740, lfdsloans@outlook.com.